Dari pinggiran Jakarta, datang kisah luar biasa tentang Pak Tono, seorang petugas keamanan sekolah yang mendadak viral setelah memenangkan Rp95 juta dari permainan Mahjong Ways. Namun bukan kemenangan nominalnya yang jadi sorotan, melainkan keputusan mulianya: menggunakan seluruh dana tersebut untuk merenovasi sekolah dasar tempat ia bekerja selama lebih dari 15 tahun.
Pak Tono memainkan Mahjong Ways di malam hari, usai menjalani tugas jaga malam di gerbang sekolah. Bermain hanya untuk mengisi waktu, scatter muncul tiga kali berturut-turut. Ia sempat terdiam melihat layar ponselnya menunjukkan saldo fantastis. "Saya pikir cuma simulasi, ternyata itu real. Rezeki datangnya memang kadang diam-diam," ujarnya sambil tersenyum.
"Saya lihat tiap musim hujan, air netes di plafon kelas, anak-anak duduk sambil geser kursi cari tempat kering. Saya nggak tahan lihatnya," ungkap Pak Tono saat ditanya kenapa ia langsung memilih menyumbangkan uang kemenangannya untuk sekolah. Ia percaya rezeki besar harus digunakan untuk manfaat yang besar juga.
Dengan persetujuan kepala sekolah dan komite, Pak Tono menyumbangkan seluruh dananya untuk mengganti atap seng di dua ruang kelas, memperbaiki plafon bocor, mengecat ulang dinding yang lembap, dan membeli meja belajar baru untuk kelas 1 dan 2. Renovasi dilakukan saat libur semester agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Guru-guru dan orang tua murid menyambut inisiatif Pak Tono dengan penuh haru. Banyak yang tak percaya seorang petugas keamanan memilih mendahulukan sekolah ketimbang kebutuhan pribadinya. "Pak Tono bukan hanya penjaga pintu sekolah, tapi penjaga semangat anak-anak kami," kata Bu Lilis, wali kelas 1.
Bagi Pak Tono, Mahjong Ways hanyalah medium. Ia menyebut bahwa rezeki besar yang datang harus diarahkan ke tempat yang memberi berkah. Ia bahkan tak menyentuh satu rupiah pun untuk kepentingan pribadi. "Saya punya sepatu, punya motor, saya cukup. Tapi sekolah ini belum," ucapnya singkat namun dalam.
Setelah ceritanya diunggah ke media sosial oleh seorang guru, video Pak Tono langsung viral. Warganet membanjiri kolom komentar dengan pujian dan tawaran bantuan tambahan. Beberapa alumni sekolah menggalang donasi lanjutan untuk melengkapi renovasi dan membangun ruang baca sederhana di sudut halaman sekolah.
Pak Tono membuktikan bahwa kontribusi tidak selalu datang dari posisi tinggi. Seorang penjaga sekolah dengan gaji sederhana bisa menjadi jembatan perubahan bagi ratusan anak. Dari satu kemenangan tak terduga, lahirlah kelas yang lebih aman, meja belajar yang kokoh, dan semangat baru di wajah murid-murid. Semua itu karena satu orang yang memilih memberi, ketika ia sebenarnya bisa saja menyimpan sendiri.